Pengelolan yang bersifat praktis bertujuan untuk memelihara/mempertahankan juga meningkatkan NKT yang ditemukan di dalam konsesi GCL /GNJ. Agar tujuan ini tercapai maka diperlukan upaya-upaya praktis yang bisa dilaksanakan langsung oleh staf dan manajer unit pengelolaan GCL/GNJ. Karena bersifat praktis maka aktivitas atau kegiatan pengelolaan ini harus sederhana, mudah dipahami dalam pelaksanaannya di lapangan. Aktivitas pengelolaan secara praktis disampaikan seperti dalam Tabel 38 dan 39. Semua kegiatan dalam pengelolaan praktis mengacu kepada pengelolaan yang bersifat strategis.
Tabel 38. Matrik rekomendasi pengelolaan praktis NKT di konsesi GCL dan GNJ
NKT | Nilai-Nilai | Tujuan Pengelolaan | Tindakan Pengelolaan Praktis | Indikator Keberhasilan | Pelaksana |
1 | Populasi dan habitat satwaliar RTE yang sangat penting di tingkat global, regional atau nasional. yaitu 98 jenis burung, 389 jenis tumbuhan, 15 jenis amfibi, 25 jenis reptil dan 22 jenis mamalia. |
|
|
| Divisi Perencanaan Divisi Lingkungan dan divisi Sosial |
2 | Hutan yang relatif masih bagus dan terhubung langsung dengan hutan pada lanskap yang lebih luasnya, ada seluas 28.740 ha, yang terbagi menjadi dua bagian. Di bagian barat yang berbatasan dengan SM Nantu yaitu sebesar 13.3556 ha, dan di sebelah timur yang berbatasan dengan hutan lindung dan TN Bogani Nani Wartabone yaitu sebesar 15.385 Ha. | Terpelihara dan terjaga dari sisa-sisa hutan dari seluas 28.740 ha, yang terbagi menjadi dua bagian. |
|
|
|
3 | Kawasan hutan di dalam konsesi GCL dan GNJ mengandung NKT 3 seluas 30.842 ha, dimana sebagian dari areal-areal yang statusnya terancam tersebut keberadaannya telah dikonversi menjadi hutan tanaman dan lahan pertanian. |
|
|
|
|
4 | Kawasan di dalam konsesi GCL dan GNJ memiliki jasa ekosistem dasar untuk pengendalian hidrologi kawasan, pengendali erosi dan sedimentasi, serta pencegah kebakaran seluas 25.418 ha. Area NKT 4 tersebut meliputi hutan alam dengan kondisi yang baik, sungai dan lahan basah lainnya, serta daerah-daerah yang rawan erosi. | Terpelihara dan terjaganya sisa-sisa hutan yang memiliki jasa ekosistem dasar untuk pengendalian hidrologi kawasan, pengendali erosi dan sedimentasi, serta pencegah kebakaran dari seluas 25.418 ha. |
|
|
|
5 | Sungai dan mata air di dalam konsesi GCL dan GNJ yang jadi sumber kebutuhan dasar masyarakat setempat | Terpelihara dan terjaga sungai dan mata air yang ada di dalam konsesi GCL dan GNJ | Sama seperti NKT 4, namun ada beberapa tambahan seperti :
|
|
|
Berdasarkan jenis pakan dan kebiasaan makannya maka satwa dapat dibedakan sebagai satwa pemakan buah dan biji (frugivor), rumput, daun, pucuk (herbivora), pemakan serangga (insectivor), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segalanya (omnivora). Upaya dalam pengelolaan pakan biasanya berupa peningkatan kualitas dan kuantitas. Sebagian pakan satwa di GCL dan GNJ dapat dilihat pada lampiran temuan tumbuhan.